Posts

Showing posts from April, 2020

Bahtsul Masail mengenai pandemi covid 19

Keputusan Bahtsul Masail Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur tentang Covid-19 Diputuskan di  : RSI Siti Hajar Sidoarjo Pada tanggal   : 22 Rajab 1441 H/17 Maret 2020 M Perumus:  1. KH. Syafruddin Syarif, 2. KH. Romadlon Khotib, 3 KH. Ahmad Yasin Asmuni, 4. KH. Athoillah Sholahuddin Anwar , 5. KH. Muhammad Mughits al-‘Iroqi, 6. KH. Ahmad Asyhar Shofwan, M.Pd.I., 7. KH. MB. Firjhaun Barlaman, 8. KH. Ali Maghfur Syadzili Isk., S.Pd.I., 9. Dr. KH. Mujab Masyhudi, 10. Dr. Abdul Rahem, M.Kes., Apt., 11. KH. Suhairi, 12. Kiai Anang Darunnajah, 13. Kiai Zahro Wardi, 14. Kiai Saiful Anwar, 15. Kiai Muhammad Thohari Muslim, 16. Kiai Muhammad Anas, S.Pd.I., 17. Kiai Ahmad Muntaha AM, S.Pd., 18. KH. Ahmad Jazuli Sholeh, 19. KH. Muhammad Syihabuddin Sholeh, S.Ag., 20. Kiai Muhammad Masykur Junaedi, 21. Kiai Muhammad Hamim Hr, 22. Kiai Muhammad Lukmanul Hakim, S.Pd.I., 23. Kiai Fathoni Muhammad, Lc. M.Si., 24. Kiai Ali Romzi , 25. Kiai Muhammad Arifuddin, S.Pdi., M.Pd.I., 26. Kiai S

Beberapa peristiwa penting di bulan sya'ban

Image
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting dalam kehidupan Muslim di Indonesia. Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadhan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang sering diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban.  Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim. 1. Peralihan Kiblat Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.  Perali

Manfaat dan Bahayanya pujian.

Image
Pujian adalah pernyataan rasa kagum dan penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah dan sebagainya. Memang wajar jika kita memuji kepada seseorang atas prestasinya atau kebaikan-kebaikanya. Apalagi jika orang tersebut punya hubungan dekat dengan kita, misalnya sahabat, kerabat, orang tua, anak dan sebagainya. Pujian jika dilihat dari objeknya ada dua macam. Pertama untuk diri sendiri kedua untuk orang lain. Pertama, pujian untuk diri sendiri. dalam hal ini Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar membagi dua macam hukum memuji diri sendiri: 1.     Madzmum (tercela) jika dilakukan untuk membanggakan diri sendiri, menunjukkan keluhuran diri sendiri, serta membedakan dari orang lain dan semacamnya. Allah berfirman dalam Surat An-Najm ayat 31: فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ (النجم 31) Dalam tafsir Al-Wajiz potongan ayat tersebut ditafsiri dengan:  فلا تمدحوا انفسكم ولا تبرئوها من الذنوب “Maka janganlah kalian memuji diri kalian dan jangan merasa bersih dari dosa.” Begitu p

Timbangan Amal Manusia di Akhirat dan Amalan yg Memberatkannya

Image
Sebagaimana diketahui bahwa seluruh amal manusia di akhirat akan ditimbang dalam timbangan amal (mizan). Jika timbangan amal baiknya lebih berat, maka pertanda ia akan selamat. Sebaliknya, jika timbangan amal buruknya yang lebih berat, maka pertana ia akan celaka.   Itu pula yang digambarkan dalam hadits riwayat Ibnu Mas‘ud. Walau status hadits ini mauquf, namun tidak mungkin seorang sahabat menyampaikan berita jika bukan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, terlebih yang berkaitan dengan berita gaib. Dalam riwayat tersebut, Ibnu Mas‘ud menyampaikan, “Pada hari Kiamat, manusia akan dihisab. Siapa saja yang amal baiknya lebih banyak dari amal buruknya, walau hanya selisih satu amal, maka ia akan masuk surga. Sementara orang yang amal buruknya lebih banyak dari amal baiknya, walau hanya selisih satu amal, maka ia akan masuk neraka.” Kemudian, Ibnu Mas‘ud melantunkan ayat, yang artinya, “Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timban